ANALISIS SEPULUH KEPUTUSAN KRITIS DARI MANAJEMEN OPERASI

ANALISIS SEPULUH KEPUTUSAN KRITIS DARI MANAJEMEN OPERASI

STUDI KASUS VROLIJK COFFEE SHOP
KOTA PAYAKUMBUH

OLEH
KELOMPOK 1
YOKA MAHARDIKA (1110522073)
YOGA ERMANTO PUTRA (1210523021)
IVA AMELYA PUTRI (1310551024)
ANNISA ANGGRAINI (1310552004)
JULIANDA PUTRA (1410552048)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS KAMPUS II PAYAKUMBUH
2016

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada saat ini, perkembangan bisnis yang bergerak di bidang coffee shop sangatlah pesat. Hal ini tidak dapat dipungkiri oleh Kota Payakumbuh. Ditandai dengan adanya coffee shop yang terletak disepanjang jalan Soekarno Hatta yang berjumlah banyak dengan berbagai tema. Oleh karena itu, coffee shop telah menjadi trend sekaligus gaya hidup bagi semua kalangan. Terutama bagi kalangan muda sebagai sarana untuk berkumpul serta memperoleh suasana santai yang diiringi dengan musik latar. Musik latar tersebut seakan menjadi salah satu daya tarik bagi kalangan muda untuk pergi ke coffee store.
Vrolijk Coffee merupakan salah satu bisnis yang bergerak di bidang coffee shop. Dengan banyaknya jumlah coffee shop yang ada di Kota Payakumbuh, sehingga Vrolijk Coffee Shop harus menetapkan strategi. Agar mampu bersaing dengan coffee store lainnya yang ada di kota Payakumbuh. Oleh karena itu, alangkah baiknya Vrolijk Coffee Shop menerapkan sepuluh keputusan kritis dari manajemen operasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis sepuluh keputusan kritis manajemen operasi pada Coffee Shop ( Studi Kasus di Vrolijk Coffee Shop Kota Payakumbuh).

Tujuan
Untuk mengetahui strategi yang akan diterapkan oleh Vrolijk Coffee Shop berdasarkan sepuluh keputusan kritis dari manajemen operasi.

Manfaat Penulisan
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana strategi yang diterapkan oleh Vrolijk Coffee Shop berdasarkan sepuluh keputusan kritis dari manajemen operasi. Sehingga dapat menambah wawasan penulis secara langsung melalui kegiatan survei di lapangan mengenai strategi yang diterapkan oleh Vrolijk Coffee Shop.

BAB II
METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam laporan ini adalah :
Metode pustaka
Adalah metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan teori dari pustaka. Yaitu dengan mempelajari teori sepuluh keputusan kritis dari manajemen operasi yang terdapat pada buku Manajemen Operasi karangan Jay Heizer dan Barry Render.
Diskusi
Adalah mendapatkan data dengan cara melakukan survei ke lapangan. Melalui wawancara langsung dengan pemilik Vrolijk Coffee Shop. Data-data yang telah diperoleh dianalisis dan diolah secara deskriptif berdasarkan sepuluh keputusan kritis dari manajemen operasi .

BAB III
PEMBAHASAN

Profil Perusahaan
Profil perusahaan Vrolijk Coffee Shop adalah sebagai berikut :
Nama perusahaan : Vrolijk Coffee Shop
Jenis usaha : Coffee Shop
Visi dan Misi : Mengenal coffee yang sesungguhnya bagi kalangn coffee lover
Alamat : Bulakan Balai Kandi, Kota Payakumbuh
Produk : Minuman
Pendiri : Meri Amelia
Situs web/ig : Vrolijk Coffee and Tea
Logo produk :

Analisis Sepuluh Keputusan Kritis dari Manajemen Operasi
Perancangan produk dan jasa
Terkait dengan produk atau jasa apa yang harus ditawarkan dan bagaimana cara merancang produk-produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Vrolijk Coffee Shop menawarkan produk berupa minuman, diantaranya Coffee, Tea, dan Ice Cream. Sedangkan, dari sisi merancang produk dengan menggunakan peralatan berupa alat atau mesin. Misalnya dengan menggunakan Coffee Maker. Dimana produk tersebut dirancang satu perancang produk yang biasa dikenal dengan nama barista.

Pengelolaan kualitas
Ada dua masalah yang muncul dari bidang keputusan pengelolaan kualitas, diantaranya : Bagaimana kita mendefenisikan kualitas dan siapa yang bertanggung jawab dalam hal kualitas. Vrolijk Coffee Shop dalam hal mendefinisikan kualitas dengan cara menggunakan bahan baku terpilih dan terseleksi. Sehingga bahan baku dari produk berkualitas tinggi karena telah mengalami seleksi. Sedangkan yang bertanggungjawab dalam hal kualitas adalah barista. Yaitu orang yang merancang atau memproduksi variasi minuman yang ditawarkan oleh Vrolijk Coffee Shop.

Perancangan proses dan kapasitas
Terkait dengan proses apa dan berapa kapasitas yang akan dibutuhkan oleh produk ini serta peralatan dan teknologi apa yang digunakan yang diperlukan oleh proses-proses ini.

Tabel 1: Proses Pembuatan dan Penyajian Coffee oleh Vrolijk Coffee Shop
Waktu (menit) Deskripsi Proses
0.05 Menimbang jumlah biji kopi yang akan diperlukan (15 gr)
0.05 Melakukan grinder pada biji coffee (tubruk)
0.05 Disaring dengan menggunakan filter V-60
0.05 Bubuk coffee dimasukkan kedalam coffee maker
3.00 Diamkan coffee dengan air panas (90Ā°C-96Ā°C)
1.00 Coffee disajikan kepada pelanggan
4.20 Total waktu yang diperlukan
Peralatan yang digunakan dlam membuat coffee diantaranya mesin espresso, polta filter , temper, dan stopwatch.

Strategi lokasi
Ada dua masalah yang muncul dari bidang keputusan strategi lokasi diantaranya : bagaimana cara kita memilih tempat untuk fasilitasnya dan berdasarkan kriteria apa kita harus mengambil keputusan mengenai lokasi. Vrolijk Coffee Shop mengalami kesulitan dalam hal mendapatkan lokasi di pusat kota. Sehingga Vrolijk Coffee Shop memilih lokasi yang berada di kelurahan Bulakan Balai Kandi karena keterbatasan lokasi yang ada. Namun, lokasi Vrolijk Coffee saat ini bisa digolongkan strategis. Karena berada dekat dengan akademi kebidanan widya husada dan SMKN2 kota Payakumbuh. Dimana Vrolijk Coffee Shop dekat dengan target sasaran yaitu kalangan muda. Faktor- faktor yang mempengaruhi Vrolijk Coffee Shop dalam menentukan lokasi yang strategis, diantaranya : kedekatan pada target sasaran dan kedekatan pada pesaing (clustering). Yang menjadi pesaing utama bagi Vrolijk Coffee Shop adalah Tanarawa. Karena lokasi Tanarawa berseberangan dengan lokasi Vrolijk Coffee Shop.

Strategi tata letak
Terkait dengan bagaimana kita menata fasilitasnya dan seberapa banyak seharusnya fasilitas supaya dapat memenuhi rencana kita. Jenis tata letak yang digunakan oleh Vrolijk Coffee Shop adalah jenis tata letak yang berorientasi proses. Artinya mengelola berbagai aliran bahan untuk setiap produk dengan volume rendah dan bervariasi tinggi. Penataan fasilitas peralatan dalam membuat coffee terletak pada bagian tengah yang terlihat oleh pengunjung. Fasilitas-fasilitas yang ada pada Vrolijk Coffee Shop, diantaranya : Wi-Fi, TV,Musik dan peralatan membuat coffee misalnya mesin espresso, polta filter , temper, dan stopwatch.

Sumber daya manusia dan perancangan pekerjaan
Terkait dengan bagaimana kita menyediakan lingkungan kerja yang layak dan berapa banyak yang dapat kita harapkan dan dihasilkan oleh karyawan. Vrolijk Coffee Shop menyediakan kondisi kerja yang kondusif dan nyaman bagi karyawannya. Dengan mempertimbangkan komitmen dan kepercayaan satu sama lain, antara pemilik Vrolijk Coffee Shop dan karyawannya. Selain itu, memberikan motivasi dan sistem insentif bagi karyawannya. Sistem insentif yang diberikan oleh pemilik Vrolijk Coffee Shop berupa upah dan bonus. Jika upah dan bonus yang ditetapkan sesuai dengan keinginan karyawan, maka karyawan akan meningkatkan kinerja dan memberikan pelayan yang lebih kepada pelanggan. Sehingga akan berbanding lurus dengan meningkatnya kepuasan pelanggan yang berujung dengan loyalitas pelanggan. Ituah yang diharapkan pemilik Vrolijk Coffee Shop dari karyawannya.

Manajemen rantai pasokan
Terkait dengan haruskah kita memproduksi atau membeli komponen ini dan siapa para pemasok kita. Memilih produk yang diproduksi secara internal membeli produk dari pihak eksternal. Vrolijk Coffee Shop memilih alternatif membeli biji coffee dari berbagai daerah, misalnya Arabika Toraja, jenis coffee honey process, dan Arabika solok. Para pemasok Vrolijk Coffee Shop diantaranya : Tanamera merupakan pemasok Arabika Toraja sedangkan Pandeka merupakan pemasok Arabika Solok . Selain itu, satu set peralatan membuat kopi dibeli oleh pemilik Vrolijk Coffee Shop dengan merek Tiamo dari Toraja.

Tabel 2 : Peta Fungsi Waktu
Coffee Pemesanan Bahan Baku Penerimaan

Supplier
Pengolahan Bahan Baku
Transportasi Pemindahan
Waktu 4 Hari 6 Hari 1 Hari

Rantai nilai :

Persediaan
Terkait dengan berapakah persediaan dari setiap barang yang harus dimiliki dan kapan harus memesan ulang. Vrolijk Coffee Shop tidak menetapkan persediaan biji kopi Arabika baik dari Solok maupun Toraja dalam jumlah yang banyak. Karena penyimpanan yang lama akan mengurangi kualitas dari biji kopi tersebut. Dan pemilik Vrolijk Coffee Shop akan memesan kembali biji kopi Arabika baik dari Solok maupun Toraja jika persediaan diperkirakan mulai menipis (1 Kg).

Penjadwalan
Terkait dengan apakah sebaiknya mengupah orang-orang tetap selama bisnis menurun dan pekerjaan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Vrolijk Coffee Shop akan melakukan bagi hasil dari penjualan dengan karyawannya jika kondisi bisnis atau Coffee Shop mengalami penurunan dari yang biasanya. Hal ini tidaklah sulit jika dilakukan, karena karyawan Vorlijk Coffee Shop hanyalah satu orang. Sehingga tidak akan memakan waktu yang lama dalam proses bagi hasil. Pekerjaan yang akan dilakukan dalam jangka menengah yang dilakukan oleh Vrolijk Coffee Shop, diantaranya memperkenalkan kopi yang sebenarnya di kota Payakumbuh, menciptakan perspektif yang original dari kopi dan mengenal secara detail mengenai filosofi kopi.

Perawatan
Terkait dengan dua hal, diantaranya: siapa yang bertanggungjawab dalam perawatan dan kapan melakukan perawatan. Vrolijk Coffee Shop menerapkan semua tanggung jawab perawatan peralatan di Vrolijk Coffee Shop merupakan tanggungjawab dari baristanya yang bernama Muhammad Hanif. Dimana barista Vrolijk Coffee Shop akan melakukan perawatan setelah melakukan proses pembuatan kopi dan penyajian kopi pada pelanggan setiap satu cup kopi yang disajikan.

BAB IV
Penutup

Kesimpulan
Dari pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Vrolijk Coffee Shop telah melaksanakan sepuluh keputusan kritis dari manajemen operasi secara lebih baik. Mulai dari perancangan produk, pengelolaan kualitas, strategi lokasi, strategi tata letak, sumber daya manusia dan perncangan pekerjaan, manajemen rantai pasokan, persediaan, penjadwalan, hingga perawatan.
Dengan menerapkan sepuluh keputusan kritis dari manajemen operasi tersebut, sehingga Vrolijk Coffee Shop memiliki keunggulan bersaing dengan Coffee Shop yang setara dengan Vrolijk Coffee Shop itu sendiri
4.2 Saran
Untuk penjadwalan jangka menengah untuk kedepannya, diharapkan Vrolijk Coffee Shop melakukan variasi terhadap produknya. Tidak hanya berfokus pada produk minuman, tetapi juga mengembangkan menu makanan. Hal ini bertujuan agar Vrolijk Coffee Shop mampu bersaing dengan Coffee Shop yang setara.

Leave a comment